Man City Vs PSG: Menghapus Jejak Getir Pep Guardiola Hadapi Mauricio Pochettino

Man City Vs PSG: Menghapus Jejak Getir Pep Guardiola Hadapi Mauricio Pochettino Man City Vs PSG: Menghapus Jejak Getir Pep Guardiola Hadapi Mauricio Pochettino

Apa adapun paling pas bagi menawar rasa pahit dekat lidah jika bukan menyiramnya atas adapun manis-manis? Apa adapun paling manjur bagi menawar rasa kecewa ketimbang kekalahan jika bukan atas membalas dendam atas kemenangan?

Mungkin, itu yang ada hadapan benak Pep Guardiola ketika ia dan Manchester City layak kembali menghadapi skuad yang dibesut dengan Mauricio Pochettino hadapan Liga Champions Eropa.

City akan menjamu Paris Saint-Germain antara Etihad Stadium jauh didalam laga leg kedua semi-final Liga Champions Rabu (5/5) dini hari nanti.

The Citizen menyimpan bekal bahwa mumpuni setelah pekan terus beres membalikkan ketertinggalan berikut menang 2-1 saat leg pertama di kandang Le Parisien. City juga punya catatan apik ketika melawan PSG, dengan dua kali menang berikut tidak sudah kalah dalam empat pertemuan.

Ditambah lagi, rasi bintang seolah menganugerahi Si Manchester Biru lewat wangsit bahwa mereka akan mencapai final ketika superstar muda PSG, Kylian Mbappe, terancam absen melawan mereka lantaran cedera. 

Modal Aguero cs memang kekar dan sejarah lagi memperlihatkan kedigdayaan mereka terhadap PSG. Namun bukan Liga Champions namanya jika tidak ada drama dempet detik-detik terakhir.

Adalah Liga Champions musim 2018/2019 bahwa menjabat saksi drama tumbangnya skuad arahan Guardiola dalam tangan Tottenham Hotspur bahwa kala itu masih ditukangi Pochettino dalam partai perempat-final.

Di hadapan ganasnya serangan City, pabersedian The Lilywhites beganbersama tangan saling menguatkan menghadapi gempuran serangan bertubi-tubi Kevin de Bruyne cs. Di Tottenham Hotspur Stadium, Spurs tepat sasaran mencuri kemenangan 1-0 lewat gol semata wayang Son Heung-Min. Baru di laga leg kedua dari Etihad lah sebuah akhir dramatis terjadi.

Waktu menunjukkan menit ke-95, City masih kudu mencetak satu gol lagi kepada memastikan tiket ke semi-final karena walaupun agregat skor empat sama, Tottenham unggul mekelaki gol tandang. Raheem Sterling, adapun telah mencetak dua gol malam itu, keluar menjadi pahlawan bagi masyarakat Manchester Biru sesudah merobek jala Hugo Lloris akan penghujung pertandingan, memanfaatkan umpan pendek Kun Aguero. Etihad meraung.

Tiba-tiba suasana jadi agak hening, wasit seperti memperlihatkan gestur atas melakukan pemeriksaan. Benar saja, atas akhirnya VAR menganulir gol Sterling keonaran Aguero offside saat menerima bola. Etihad meraung lagi, kali ini raungan berasal mengenai pendukung Spurs.

Senyum lebar lagi euforia selebrasi hadapan wajah pemain City hilang seketika. Pochettino tidak bisa menyembunyikan rasa lega lagi bahagianya, lagi seorang Pep Guardiola sahaja bisa bertekuk lutut penuh keputusasaan.

Mengenang pertandingan dua tahun silam itu, Pep berkata dalam reporter: "Tidak ada adapun bisa mengontrol kekacauan itu, saya pula tidak bisa memprediksi pertandingan besok."

Peristiwa itu buat selalu menjabat kekalahan yang pahit bagi Guardiola. Pasalnya, dalam musim itu kekuatan City nyaris tak terbendung. Buktinya mereka basmi jernih semua gelar domestik melalui Piala Community Shield batas Liga primer. Satu-perorangan yang terlihat bisa menghentikan mereka sekadarlah Liverpool yang terus menempel mereka demi ketat dalam liga. Pep buat merasa ia memelaluikan momen emas untuk mempersembahkan  treble  bagi Man City.

Memiliki sejarah akan pahit melontarkan Pep waspada, ia meminta agar budak asuhnya tidak lupa daratan beserta tetap tenang.

"Akan ada momen hadapan mana kita menderita, tapi kita bagi bereaksi beserta baik dan tidak gentar. Mereka harus membaadapunkan bahwa mereka bisa melakukannya," imbuhnya.

Meski impian  treble  City telah kandas setelah kalah melalui Chelsea dekat semi-final Piala FA, pemuncak klasemen Liga Primer ini masih bisa meraih " treble"  karena telah memenangkan Piala Liga saat beres mengalahkan - ironisnya - Spurs dekat Stadion Wembley akhir April dahulu. 

"Ini milik para pemain, sesuatu akan bentuk mereka ingat selamanya, mereka harus maju selangkah maka tunjukkan kalau mereka bisa menang, mereka bentuk melakukannya," pesan Pep kepada para pemainnya.

Jika akhirnya City tepat sasaran meraih  holy grail  sepakbola Eropa, Guardiola akan meraih treble  keduanya memakai ini akan berprofesi hadiah manis nan bisa membasuh pahitnya kebatalan dua tahun langsung.